Dua hari terakhir ini di sebagian besar wilayah selatan Indonesia telah terjadi hujan lebat dan angin kencang. Hujan ekstrim bahkan terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur yang mengakibatkan banjir, tanah longsor serta kehilangan material dan juga korban jiwa.
![]() |
sumber : infoBMKG |
Dari pencatatan curah hujan yang dilakukan pada tanggal 4 April 2021 Pukul 07.00 WIB BMKG mencatat curah hujan yang terjadi sebesar 241 mm/24 jam di Eltari, 230,2 mm di wilayah Lasiana kota Kupang dan juga 205 mm di wilayah pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.
BACA JUGA : Presiden Jokowi Sampaikan Duka Cita Untuk Korban Banjir NTT
Penyebab utama terjadinya hujan ekstrim ini di wilayah selatan Indonesia dalam 2 hari terkahir ini, menurut Agi Wandawa Putra selaku Koordinator Sub Bidang Peringatan dini Cuaca, BMKG mencatat dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan curah hujan yang cukup intens khususnya di sekitar wilayah selatan Indonesia. Dalam hal ini tidak lain karena adanya pertumbuhan dua bibit SIKLON TROPIS yang muncul di wilayah selatan Indonesia.
![]() |
sumber : infoBMKG |
BACA JUGA :
Kedua, adanya peningkatan curah hujan yang cukup ekstrim di sekitar wilayah Nusa Tenggara Timur ini disebabkan oleh fenomena yang berbeda. Adanya SIKLON TROPIS SEROJA atau sebelumnya dikenal sebagai bibit SIKLON TROPIS 99S yang berada di sekitar laut Sawu. Nah, kenapa bibit SIKLON TROPIS 99S ini telah menjadi SIKLON TROPIS SEROJA karena BMKG mengamati banyak sekali faktor atmosfer yang mendukung pertumbuhan siklon tropis di kawasan laut Sawu tersebut.
![]() |
sumber : infoBMKG |
Kejadian SIKLON TROPIS SEROJA di wilayah selatan Indonesia ini bukan merupakan anomali, karena saat ini sebetulnya masih berada di periode siklon yang sering tumbuh di sekitar wilayah selatan Indonesia. Karena dari bulan November hingga April ini memang biasanya disebut musim siklon di selatan. Artinya belahan bumi bagian selatan cendrung terjadi siklon pada periode periode tersebut.
![]() |
sumber infoBMKG |