SALATIGA,
Tarian kataga selalu mendapat perhatian khusus bagi siapapun
yang menonton tarian ini. Baik di Sumba maupun di luar Sumba tarian ini selalu
dinanti-nantikan oleh para penonton. Dengan irama gong yang begitu kas, sorak
sorai, yel-yel khas orang sumba dan hentakan tameng yang begitu menggugah
membuat para penonton terhenyak. Terlepas dari seni dan menariknya tarian
Kataga, ada begitu banyak orang, baik orang sumba apalagi yang bukan orang
sumba tidak tahu dari mana asal mula munculnya tarian ini. Walaupun ada yang
tahu, tapi hanya sebatas pada tarian Kataga sebagai tarian perang. Berikut
secara singkat uraian asal mulanya tarian Kataga.
Secara harafiah pengertian KATAGA
adalah berasal dari kata TAGA yang mendapat awalan KA yang artinya “Mari kita
potong atau pancung”
Dalam arti yang lain KATAGA
adalah memperhitungkan kekuatan lawan dan di mana letak-letak kelemahan lawan.
Makanya gerakan-gerakan kaki dalam tarian ini sepertinya maju mundur pada
awalnya.
Pihak yang menang biasanya ada
sorak sorai, ada gegap gempita atas kemenangan tersebut, apalagai ditunjang
oleh teriakan khas yang menjadi sumber motivasi dari kalangan perempuan dalam
menyambut kemenangan. Dalam perang tanding pihak yang memperoleh kemenangan
harus membawa pulang kepala dari musuh. Kepala musuh inilah yang dielu-elukan
selama beberapa hari dengan digantung di ‘TUGU’ (adung*)
pelataran/talora, dan pada suatu saat bila ada pihak ketiga yang melakukan
perdamaian pada kedua pihak, maka tengkorak musuh dikembalikan sebagai tanda
perdamaian. Setelah acara perang tanding selesai, biasanya para serdadu yang
terlibat dalam perang tanding memperagakan cara mereka berperang tadi.
Bagaimana mereka memotong, menangkis dan menghindar. Dari sinilah kemudian
ketika perang tanding sudah bukan menjadi kebiasaan lagi maka hal itu dialihkan
menjadi gerakan-gerakan tari yang sekarang disebut sebagai tarian KATAGA.
Kataga yang berasal dari kata katagahu yaitu kegiatan memotong kepala korban
peperangan untuk mengeluarkan isi otaknya. Acara pemotongan ini dilakukan
dengan penuh perhitungan dan sangat hati-hati agar tidak merusak tengkorak.
Nama tungku untuk memasak kepala orang di adung bani itu adalah Kabellaku
da binnu, kaitu da ma jauli, yang berarti tempat yang tidak pernah penuh
dan bermakna selalu minta untuk diisi.
*Adung : pada setiap kabisu biasanya terdapat uma adung.
NONTON JUGA :
Kolaborasi Tarian Kataga Sumba dan Tarian Papua
*Adung : pada setiap kabisu biasanya terdapat uma adung.
Pertama,
Adung Bani adalah untuk perayaan sebelum pelaksana perang tanding itu, apakah
leluhur setuju atau tidak melalui puwi mowalu atau kabetahu
dengan menggunakan daun kelapa muda yang letaknya di pinggir Talora atau Kabolu
Talora.
Kedua,
Adung Pari Koni Pari Dina, sebagai lambang kemakmuran dan didirikan di tengah
Talora atau Pelatang.
ARTIKEL TERKAIT :
· RUMAHADAT SUMBA, NUSA TENGGARA TIMUR
· JUNGGA,ALAT MUSIK TRADISIONAL SUMBA, NUSA TENGGARA TIMUR
·
BEBERAPA TEMPAT WISATA DI SUMBA, NUSA TENGGARA TIMUR
· TARIAN KATAGA SUMBA, NUSA TENGGARA TIMUR
#kataga #budaya #sumba